Sabtu, 08 September 2012

PROFESI : Public Relations, Menjanjikan Penghasilan Tinggi

Kini, public relations (PR) menjadi salah satu profesi yang banyak diincar oleh pencari kerja. Menjanjikan penghasilan tinggi, seorang praktisi PR harus menciptakan ide dan solusi serta membangun komunikasi dengan klien maupun media.

Profesi sebagai public relations (PR) atau hubungan (humas) masyarakat sudah jamak terdengar di telinga banyak orang. Hampir di seluruh kegiatan, baik berkaitan dengan perseorangan, organisasi, atau perusahaan, peran PR sangat dibutuhkan untuk mendukung kelancaran hingga kesuksesan kegiatan tersebut.

Adanya tuntutan keterbukaan dalam berbagai aspek kehidupan berimbas pada makin pentingnya profesi ini. Isyak Stamboel, Managing Director Kendilima Strategic Communications, mengatakan, hampir semua perusahaan yang menerapkan manajemen modern membutuhkan public relations. "Tren perusahaan ke arah terbuka, yakni perusahaan go public, memberi peluang profesi ini untuk lebih eksis," katanya.

Maklum, PR bisa menjadi jembatan komunikasi yang baik bagi berbagai pihak untuk mencapai tujuannya. Menurut Indira Abidin, Managing Director Fortune PR, public relations memang mempunyai peran dalam membangun hubungan timbal balik dengan berbagai stakeholder. Mereka harus membangun hubungan yang baik untuk mendukung tercapainya tujuan bagi pribadi, organisasi, atau perusahaan.

Sementara itu, Sri Lestari, Principal Consultant Cognito Communications Counsellors, mengatakan, praktisi PR berperan dalam mengelola reputasi klien. "Kami akan mengelola persepsi target audience klien kita, terhadap produk, atau apa saja yang ditugaskan kepada kami," ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi di negeri ini yang baik juga meningkatkan kebutuhan akan praktisi PR. Kebutuhan PR ini datang dari perusahaan-perusahaan yang berkembang.

Selain itu, banyaknya investasi baru juga makin mendorong tingginya kebutuhan akan PR. Sama halnya perusahaan lain, perusahaan baru membutuhkan solusi strategi komunikasi khusus, baik untuk memperkenalkan keberadaannya atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai.


Permintaan tinggi


Bukan hanya oleh perusahaan PR, kebutuhan tenaga PR juga datang dari perusahaan besar yang memiliki aktivitas bisnis luas. Mereka biasanya juga mengurusi bidang hubungan internal maupun eksternal perusahaan. Nah, PR yang bekerja pada sebuah perusahaan ini biasa disebut inhouse public relations. "Peluang karier PR sangat besar dan luas, sejalan dengan modernisasi yang terjadi di segala bidang," kata Isyak.

Indira sepakat perihal tingginya kebutuhan profesional di bidang PR. Buktinya, selama dua tahun belakangan ini ia banyak menerima proyek berkaitan dengan public relations. "Banyak permintaan yang datang ke Fortune PR. Hampir 30 persen dari luar negeri," jelasnya.

Senada dengan Indira, Sri Lestari juga membenarkan soal perkembangan industri PR ini. Ia melihat, salah satu indikasi pertumbuhan industri ini adalah makin banyaknya sekolah yang menawarkan pendidikan public relations. "Kondisi itu bisa menunjukkan tingginya permintaan sumber daya manusia di industri ini," terang Sri.

Selain itu, ia juga mengamati munculnya sejumlah PR agensi baru. "Khususnya, PR agensi yang baru start-up atau masih kecil. Mereka bermunculan dengan jumlah yang cukup banyak," kata Sri.

Makin baiknya prospek industri PR, lanjutnya, juga ditandai dengan membaiknya penerimaan oleh media. "Saat ini, mulai ada media yang memberikan penghargaan terhadap para praktisi PR," tutur Sri.

Dari kacamata perusahaannya sendiri, Sri juga melihat pesatnya perkembangan industri PR ini tampak dari proyek-proyek yang mengalir ke Cognito. "Boleh dibilang, kecepatan kami mendapatkan proyek lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan kami mendapatkan karyawan," cetusnya.

Yang jelas, tingginya permintaan itu juga melahirkan berbagai peluang dalam industri hubungan publik. Termasuk, pengembangan sumber dayanya. Maklum, saat ini,  masih ada keterbatasan praktisi dalam industri PR ini.

Tenaga kerja segar alias lulusan baru (fresh graduate) belum bermanfaat secara maksimal. Butuh waktu yang cukup lama bagi mereka untuk menjalani proses pendidikan. Maklum, para lulusan itu belum siap pakai, tapi siap dididik kembali. "Meski dasar pendidikan PR sudah cukup baik, masih jauh dengan kualitas yang dibutuhkan pasar," kata Isyak.

Padahal, kini, perusahaan-perusahaan yang ingin mempekerjakan tenaga humas memerlukan tenaga-tenaga yang siap pakai. Selain menguasai konsep-konsep PR, mereka juga mengerti praktik manajemen, jurnalistik, dan mengikuti perkembangan masyarakat.


Arsitek komunikasi


Siapa pun yang tertarik terjun ke dunia PR tak membutuhkan latar belakang pendidikan khusus. Para praktisi PR yang ada saat ini pun datang dari berbagai latar belakang pendidikan, tak terbatas dari mereka yang memiliki pendidikan di bidang komunikasi.

Namun, tentu saja, akan menjadi nilai lebih kalau para praktisi ini punya pemahaman yang lebih baik akan salah satu industri. Misalnya, jika dia memahami soal teknologi informasi atau hardware, software, besar kemungkinan dia akan menangani perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan TI.

Yang penting, menurut Isyak, orang yang menjalani profesi PR harus menyadari bahwa jatidirinya menjadi cerminan profesinya. Saat dia akan membangun citra positif, segala yang melekat dan tindakan yang dilakukan harus berlandaskan harapan terciptanya hal-hal positif. "Seorang PR adalah perencana komunikasi atau arsitek komunikasi," ujar Isyak.

Sebagai arsitek, praktisi PR harus menguasai konsep-konsep komunikasi, strategi komunikasi, dan siap mengeksekusi program komunikasi sesempurna mungkin. "Dia juga harus memiliki pemikiran jernih. Karena fungsi PR harusnya menjual solusi, dia juga harus bisa memberikan saran yang paling baik untuk klien jika diminta," terang Sri.

Untuk menjadi seorang praktisi PR yang andal, para peminat di bidang ini harus memiliki bekal kompetensi yang cukup beragam. Apa saja? Yuk, kita tengok satu per satu.


Keahlian berkomunikasi


Namanya saja arsitek komunikasi, tentu saja keahlian berkomunikasi (communication skill) mutlak harus dimiliki oleh seorang praktisi PR. Dia harus bisa menghadapi klien, media, dan masyarakat.

Keahlian dalam berkomunikasi ini terlihat dari kemampuan membuat orang nyaman diajak bicara, mengajak orang bisa mengungkapkan diri, serta bisa menyampaikan pesan atau ide ke orang dengan efektif. Kemampuan ini juga menjadi modal awal para PR untuk menciptakan jaringan, baik dengan klien atau media. Dalam keahlian ini, seorang praktisi PR juga harus mampu menjual ide. "Ini termasuk interpersonal skill," kata Indira.


Media relations
Kemampuan media relations juga menjadi modal dasar lainnya, bagi praktisi public relations. "Sebagai konsultan PR sebagian besar pekerjaan yang kami tangani berhubungan dengan media massa," jelas Sri.

Oleh karena itu, seorang praktisi PR harus mempunyai pemahaman pengetahuan dan ketrampilan untuk mengenal media dengan baik. Mereka harus mengenal media konvensional, sosial, dan apa pun jenis media itu, beserta karakter masing-masing. Misalnya, jam
deadline, jenis-jenis media yang cocok dengan tujuan yang ingin dicapai klien, gaya dan keunikan. termasuk preferensi masing-masing media.

Makanya, seandainya ada mantan wartawan yang ingin terjun ke dunia PR, tentu itu menjadi nilai tambah tersendiri. Sebab, dia mengerti sistem dalam dunia pers dan sudah paham peta media di Indonesia.

Namun, tak cukup memiliki jaringan yang luas dengan banyak media, seorang praktisi PR juga harus mampu menjalin komunikasi yang baik dan berkualitas dengan para jurnalis, termasuk editor dan editor in chief. Arti berkualitas di sini, bukan hanya kenal, tapi memiliki hubungan yang baik, bahkan sedapat mungkin akrab.


Bisa menulis


Seorang praktisi PR juga dituntut memiliki kemampuan tulis menulis. Bagian dari kemampuan ini antara lain merumuskan masalah, menyusun dalam alur sederhana, dan menyampaikannya dalam bentuk tulisan yang runut agar pesan yang tersampaikan.

Maklum, dalam menjual solusi klien, praktisi PR seringkali menggunakan media seperti konferensi pers. Nah, dalam konferensi pers tersebut, mereka juga seringkali menyertakan media release. Selain itu, untuk menjalin komunikasi, baik dengan klien atau media, tak selamanya bentuk komunikasi ini bisa memakai cara-cara verbal. "Oleh karena itu, dia juga harus bisa menulis," kata Sri.


Piawai bernegiosiasi

Semakin senior predikat PR yang disandang, maka banyaknya keahlian akan menjadi nilai tambah tersendiri. "Mereka harus pandai menganalisis sesuatu, menangani isu, dan memiliki keahlian untuk bernegosiasi," terang Sri. Kemampuan negosiasi ini penting, karena praktisi PR bukan hanya bernegosiasi dengan klien. Ketika mengadakan event tertentu, mereka juga harus menghadapi banyak pihak. Misalnya, mereka harus menyewa gedung atau mencari suplai berbagai kebutuhan untuk dalam event tersebut.

Selain itu, kemampuan negosiasi juga diperlukan ketika para praktisi PR ini harus mencari atau mendapatkan proyek-proyek baru. "Kami semua harus mempunyai mentalitas untuk mencari proyek," kata Sri.

Semakin baik kualitas dalam menangani sebuah kegiatan atau mencari solusi terhadap suatu masalah, akan makin besar peluang klien untuk memperpanjang kontrak. Tentu saja, ini akan menjadi keuntungan tersendiri bagi agensi.


Penghasilan tinggi

Perkembangan dalam industri PR ini juga menuntut adanya perubahan struktur organisasi dalam sebuah perusahaan agensi PR. Supaya makin fokus dalam memberikan pelayanan kepada klien, mereka pun terus berbenah dengan mengembangkan berbagai divisi.

Dari sini lantas muncul kebutuhan-kebutuhan tenaga baru. Tentu saja, hal ini menciptakan membuat jenjang karier di sebuah perusahaan PR menjadi lebih luas dan panjang. Hanya saja, setiap perusahaan tentu mempunyai kebijakan masing-masing soal pengembangan divisi dan jenjang karier sesuai dengan kebutuhan mereka.

Di Cognito Communication Counsellors misalnya. Agensi PR yang menawarkan beberapa solusi komunikasi (corporate communication, marketing communication, crisis and issues management) membagi jenjang karier karyawan dalam enam tingkatan. Yakni, account coordinator, associate, senior associate, consultant, senior consultant, dan principal consultant. "Tapi, bisa jadi level jenjang karier ini akan berbeda sangat jauh antar perusahaan, meski menggunakan terminologi yang sama," pesan Sri.

Sementara itu, Fortune PR membagi beberapa praktisinya dalam divisi berdasarkan industri. Seperti ada divisi yang khusus menangani industri pariwisata dan hospitality, keuangan, teknologi, kesehatan, dan prodev atau pemasaran sosial.

Baik Indira maupun Sri Lestari mengakui, dalam kondisi saat ini, keterbatasan praktisi PR justru berada pada level atas. "Mulai prinsipal sudah susah, mereka ini yang memiliki kemampuan untuk menggaet klien baru," kata Indira.

Lantas, berapa potensi penghasilan yang masuk ke kantong praktisi PR? Sebagai perusahaan di bidang jasa, Sri mengatakan sangat sulit memberikan patokan penghasilan karena penilaian untuk pemikiran tiap-tiap individu di setiap perusahaan bisa berbeda jauh. "Jadi, akan sulit menetapkan patokan penghasilan karena perusahaan kecil punya perhitungan sendiri bagi pemula dan tingkatan di atasnya, demikian pula perusahaan level menengah dan atas," kata Sri.

Namun, menurut Sri, saat ini, kompensasi yang diterima para praktisi PR ini cukup bersaing dengan industri lainnya. "Jika tidak, tentu tak banyak pihak masuk di industri ini," ujarnya.

Di luar kompensasi yang diterima setiap bulan, lanjut Sri Lestari, seorang praktisi PR juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan, berupa insentif, komisi dan bonus kalau mereka bisa mencapai target tertentu. "Jadi, mereka bekerja tak sekadar menjalankan pekerjaan," kata Sri.

Mereka akan mendapatkan insentif, misalnya, ketika ada klien yang menyatakan kepuasan karena pesan yang mereka inginkan benar-benar tersampaikan berkat aktivitas PR yang dijalankan petugas atau perusahaan. "Jika ada klien yang memperbarui atau mendapatkan kontrak baru, keberhasilan ini juga kami bagi kepada mereka yang selama ini telah bekerja keras," jelas Sri.

Isyak menambahkan, penghasilan seorang PR sangat tergantung skala bisnis perusahaan yang menaunginya. "Namun, untuk saat ini, penghasilan yang diperoleh bisa ditotal relatif lumayan besar, apalagi untuk level senior atau mereka yang sudah berpengalaman di bidang ini," katanya.

Seorang praktisi PR yang enggan disebut namanya menyebutkan, kisaran penghasilan PR di level pemula hingga masa kerja tiga tahun antara Rp 3 juta–Rp 5 juta per bulan. Sedangkan penghasilan tingkat senior berkisar Rp 7 juta hingga Rp 12 juta. Di level selanjutnya, penghasilan mereka bisa mencapai puluhan juta per bulan.

Tertarik?
(J. Ani Kristanti/Kontan)

Sumber :
KONTAN


Sabtu, 26 Mei 2012

Jenjang karier di Public Relations

DI PERUSAHAAN SWASTA
  • Kepala Biro/ Division Head / Senior Manager
  • Kepala Bagian/ Department Head/ Manager
  • Kepala Bidang / Subdepartment Head / Assistant Manager
  • Koordinator / Officer
  • Supervisor/ Senior Staf
  • Staf
DI INSTANSI PEMERINTAH
  • Kepala Biro
  • Kepala Bagian
  • Kepala Bidang
DI ORGANISASI NIRLABA
  • Manager
  • Coordinator
  • Staf
DI KONSULTAN PR
  • Direktur
  • Account Director
  • Account Manager
  • Account Executive / PR office
PENGHASILAN PROFESI PR
JABATAN
PERUSAHAAN
SWASTA
PR
KONSULTAN
DEPARTEMEN/
ORGANISASI
NIRLABA
Direktur/ VP
30 50 jt
20 – 30 jt

Assistant VP
15 – 25jt


Kepala Biro Divisi
10 – 15 jt


Kepala Bagian /
Manager
8 – 10 jt

6 – 10 jt
Kepala Bidang/
Assistant Manager
6 – 8 jt


Koordinator
4 – 6 jt

3 – 6 jt
Staf PR
1,5 – 3 jt

1 – 2 jt
Account Director

10 – 15 jt

Account Manager

5 – 10 jt

Account Executive

2 – 5jt


DAFTAR PR SENIOR
NO
NAMA
JABATAN
1
Ahmad Fuad Afdhal
Ketua APPRI
Direktur PT Awal Fajar Adicitra
2.
August Parengkuan
Direktur PR Society
Indonesia
3.
Aminuddin
Vice President
PT. Astra International
4.
Elizabeth G
Ananto
Direktur
MM Komunikasi
Trisakti
5.
Ishadi SK
Direktur Trans TV
6.
Inke Maris
Direktur Inke Maris & Associate
7.
Miranti Abidin
Direktur Fortune PR
8.
Magdalena Wenas
Direktur MPR
Sekjen PR Society Indonesia
9.
Teddy Kharsadi
Natioanl Chairman IPRA Indonesia
10.
Wimar Witoelar
Perspektif PR
11.
Soebagyo MS
Ketua Pelaksana Harian Bakohumas Pusat
12
Wisaksono Noeradi
Vice Chairman Matari Inc.
13.
Rusli Simanjuntak
Ketua Perhumas Pusat

Praktik Public Relations di instansi pemerintah dan perusahaan

Istilah Humas tampaknya lebih popular di lingkungan pemerintahan, dibandingkan PR. Bahkan organisasi yang membawahi humas pemerintah Indonesia dinamakan Bakohumas
Sejak tahun…..sebuah asosiasi bernama Bakohumas telah dibentuk untuk menaungi seluruh kegiatan dan keberadaan humas – humas di instansi pemerintah. Setiap tahun Bakohumas menggelar Pertemuan Tahunan yang dihadiri sekitar 450 pejabat humas selururh Indonesia tingkat kabupaten/ kota, provinsi dan pusat. Dalam pertemuan tahunan Bakohumas awal tahun 2006 lalu, ( mantan) Menkominfo Sofyan Djalil menegaskan bahwa humas pemerintah: humas departemen, lembaga Negara BUMN, pemerintah daerah, memiliki potensi yang cukup besar dalam upaya menyebarluaskan informasi program kegiatan pemerintahan dan pembangunan
Menururt Menkominfo keberhasilan dari aktivitas apapun, terletak pada keberanian kita dalam mengevaluasi diri secara terbuka. Bukan malah sebaliknya, bahwa apa yang sedang dan telah kita lakukan setiap hari, bahkan sudah bertahun – tahun, tidak pernah dil;akukan evaluasi terhadap output dan outcome-nya. Sehinggah kegiatan yang dilakukan berjalan tanpa arah, tersifat rutin, dan tidak inovatif. Tentu saja hasilnya tidak signifikan bagi solusi permasalahan yang terjadi dan berkembang di masyarakat

PR DI LEMBAGA NEGARA
Program komunikasi PLN tujuannya untuk mendidik masyarakat untuk menghemat sumber daya listrik, antara lain melalui penyuluhan kepada masyarakat khususnya pelanggan PLN, pemasangan spanduk – spanduk di setiap loket PLN, penayangan iklan layanan masyarakat di TV, radio dan media cetak
Khusus untuk kampanye hemat listrik program komunikasi/ PR yang dilakukan PLN pusat adalah :
  1. Iklan layanan masyarakat di stasiun TV dengan bintang Lidya Kandouw utnuk mengajak masyarakat berhemat listrik
  2. Iklan layanan masyarakat seri hemat listrik dan bahaya pencurian listrik di media cetak
  3. Pemasangan spanduk di beberapa lokasi strategis tentang himbauan hemat listrik
  4. Meluncurkan modul edukasi hemat energi untuk anak sekolah dasar, agar sejak dini mereka memiliki pengetahuan tentang listrik secara benar. Berupa film animasi dua seri
  5. Peluncuran mascot PLN untuk sosialisasi hemat energi yaitu “ kak Bili” yang merupakan singkatan bijak listrik berupa boneka berbentuk lampu pijar hemat listrik
HUMAS SETJEN DPR
Tugas bagian hubungan masyarakat, biro humas dan pemberitaan setjen DPR adalah :
Melaksanakan analisis terhadap isu – isu di lingkungan DPR dan melaksanakan urusan kehumasan. Fungsi bagian humas setjen DPR meliputi:
  1. Pelaksanaan penyiapan bahan materi penerangan kepada masyarakat
  2. Penyaluran delegasi pengaduan masyarakat
HUMAS BANK INDONESIA
Tujuan kegiatan Biro Perencanaan Strategis dan Humas secara umum adalah meningkatkan apresiasi, pemahaman dan edukasi masyarakat terhadap peran Bank Indonesia. Diantara banyak kegiatan yang dilakukan salah – satunya adalah melalui lomba karya tulis perbankan untuk umum dan pers. Bank Indonesia juga betanggung jawab mengedukasi masyarakat tentang aktivitas transaksi keuangan yang baik dan benar. Seperti kampanye anti money laundering yang gencar dipublikasikan di berbagai media massa, dengan tagline: kalau bersih kenapa harus risih….
Kampanye ini sangat mengena dan mencerdaskan masyarakat terutama di saat meruaknya kasus pencairan dana milik Tommy Suharto dari ban di luar negeri melalui rekening departemen hukum dan HAM
PR DI DEPARTEMEN PEMERINTAH
HUMAS DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ( DEPBUDPAR)
Dari riset yang dilakukan Depbudpar, sekitar 70 persen wisatawan asing sebenarnya lebih menyukai wisata bahari daripada wisata alam lain. Untuk meningkatkan publisitas potensi wisata Indonesia, antara lain “ merangkul” para wartawan media. Kiat yang dil.akukan humas Depbudpar cukup menarik, yaitu membuat acara seminar dan outbound di atas kapal pinisi selama 2 hari bagi jurnalis dan pers. Di atas kapal tradisional ini seminar berlangsung dengan suasana berbeda, mengarungi lautan lepas sambil melihat keindahan kepulauan seribu
HUMAS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Sepanjang 2006/2007, kecelakaan darat, laut,dan udara terjadi seperti “ arisan” dan menelan ratusan korban jiwa. Hilangnya pesawat Adam Air, tenggelamnya Kapal Motor Penumpang Levina I, terbakarnya pesawat Garuda Indonesia, hingga kondisi rel dan armada kereta api yang sudah sangat tua. Dampak dari insiden transportasi tersebut adalah penggantian pejabat eselon satu di jajaran departemen perhubungan awal maret 2007 oleh menteri perhubungan saat itu
Lalu bagaimana peran humas departemen perhubungan untuk memperbaiki citra instansinya? Bagaimana mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan dan system transportasi Indonesia oleh para operator yang koordinasinya dibawah Departemen Perhubungan?
Krisis citra yang menimpa Departemen Perhubungan seyogyanya dinetralisir melalui kegiatan seperti:
  1. Membentuk tim komunikasi
  2. Program talkshow di stasiun TV dan radio
  3. Polling centre
  4. Lomba peran serta masyarakat
  5. Iklan layanan masyarakat
HUMAS PALANG MERAH INDONESIA
PMI bekerja sama dengan sebuah konsultan desain menyusun “Corporate Identity” untuk menertibkan penggunaan identitas PMI sekaligus menampilkan citra organisasi yang lebih dinamis, progresif dan professional. Sebagai langkah awal penerapannya pada organisasi, PMI menggelar acara memperkenalkan “Corporate Identity” PMI bagi kalangan internal yang dihadiri oleh seluruh staf markas pusat PMI, perwakilan rumah sakit PMI Bogor serta unit transfuse darah pusat (UTDP) PMI. “ Jika corporate identity ini dijadikan pedoman oleh seluruh jajaran pengurus, staf dan relawan di lingkungan PMI secara konsisten, mudah-mudahan mampu menciptakan citra PMI yang berkesan lebih segar dan membangun kredibilitas sebagai organisasi yang independent, transparan dan dapat dipercaya”, ujar wakil sekretaris jenderal PMI, Rachmat Ahadijat
Pedoman “ corporate identity”, PMI ini berisi standar logo, tipe huruf, ukuran huruf , warna standar, dan aturan penggunaannya pada berbagai produk publikasi, pakaian, kenderaan, serta fasilitas lainnya.

Ada 17 posisi dalam karier PR mulai dari corporate secretary hinggah customer service
1. Corporate Secretary
Perusahaan atau BUMN yang telah go public wajib memiliki pejabat sekretaris perusahaan atau corporate secretary( corsec). Seorang Corsec biasanya membawahi sub bagian PR, investor relations dan humkum/legal. Karena tugas utama Corsec adalah menjaga reputasi perusahaan dalam aspek bisnis/ usaha melalui komunikasi strategis dengan public internal dan eksternal. Corsec adalah “ tangan kanan “ pemilik perusahaan yang memberi input dan laporan secara berkala mengenai:
  • Isu –isu nasional dan global yang mempengaruhi bisnis perusahaan
  • Program dan strategi komunikasi untuk meningkatkan daya jual perusahaan
Dengan demikian, kualifikasi seorang corsec selayaknya menguasai masalah yang lebih luas ketimbang petugas PR seperti strategi PR,ekonomi mikro dan makro, hukum, industri, pasar modal dan regulasi pemerintah
Beberapa nama Corporate Secretary di industri yang berbeda antara lain:
  1. Andreas Ambesa, Indosiar
  2. Intan Abdams Katoppo, BNI
  3. Indira Abidin, Fortune Indonesia
2. Corporate Affairs
Pengertian Corporate Affairs sesungguhnya sama dengan corporate PR, namun pada praktiknya fungsinya lebih luas meliputi kegiatan corporate governance, CSR dan lainnya
3. Investor Relations
Petugas hubungan investor dibutuhkan di perusahaan yang sudah go public, yang memiliki saham – saham listing di bursa efek. Para investor sebagai pembeli saham merupakan public eksternal potensial yang selalu harus di update tentang informasi perusahaan. Perbankan, financial, grup perusahaan adalah kategori perusahaan yang membutuhkan investor relations
4. Communications/ Corporate PR
Tren yang menarik bahwa istilah communications kini menggeser istilah PR atau Humas untuk fungsi dan posisi PR di berbagai instansi swasta dan pemerintah, seperti Kepala Komunikasi Garuda Indonesia, Kepala divisi komunikasi Pertamina, communication Manager di IBM dan banyak lagi. Hal ini sejalan dengan meningkatnya peran dan tuntutan perusahaan terhadap fungsi PR yaitu merancang, menerapkan dan mengevaluasi hasil program komunikasi strategis agar citra korporat meningkat
5. Marketing PR
Contoh program mobil mudik sariwangi yaitu mudik gratis bagi pengirim bungkus sariwangi yang memenangkan undian adalah salah satu bentuk marketing PR. Dengan momentum jelang lebaran, masyarakat yang ingin mudik gratis terdorong membeli produk meskipun peluang untuk menang sangat kecil
6. Marketing Communication
Secara structural bertanggung jawab kepada direktur marketing. Tugasnya antara lain:
  1. Menangani special events
  2. Melaksanakan strategi komunikasi seperti periklanan dan promosi untuk meningkatkan awareness public terhadap merek dan citra perusahaan
  3. Membuat analisa dan evaluasi terhadap program komunikasi yang telah dilakukan, termasuk penghitungan cost dan revenue bagi perusahaan.
7. Media Relations
Bertugas memberi informasi seluas – luasnya tentang organisasi dan kebijakannya kepada media. Senjata utama petugas media relations adalah rilis beita yang secara rutin ditulis dan didistribusikan ke semua media terkait.
8. Government Relations
Petugas hubungan pemerintah atau government relations bertugas menjembatani kepentingan perusahaan dengan instansi pemerintah yang terkait dengan operasional usahanya. Fungsi ini sangat dibutuhkan pada perusahaan yang lokasi operasionalnya menempati atau bersinggungan dengan wilayah penduduk local, seperti perusahaan pertambangan atau pengolahan hutan
9. Community Development
Bertugas meningkatkan harkat kehidupan mayarakat di lingkungan perusahaan sebagai penerapan pertanggung jawaban social perusahaan.
10. Special Events, Event Coordinator
Perusahaan atau organisasi melakukan special events untuk meningkatkan citra korpoat atau pemasaran produk / jasa. Apakah itu kegiatan roadshow musik perusahaan rokok, peresmian kantor cabang perbankan, lomba bakat, audisi penyanyi di televise swasta, atau seminar pengembangan diri oleh kosultan manajemen.
11. External Relations
Tugasnya adalah :
  • Menangani masalah atau keluhan dari klien, konsumen, pemirsa, yang menyangkut stabilitas perusahaan dan mencari solusinya
  • Memberi kontribusi kepada public eksternal/istitusi untuk menarik simpati seperti aksi social, donasi, sponsorship, program edukasi, dll
  • Memantau publisitas media baik positif maupun negatif tentang perusahaan dan melakukan pendekatan media manakala diperlukan
12. Internal Relations
Karyawan, anggota organisasi, manajemen adalah public internal yang paling menentukan jalannya organisasi. Jika public internal tidak memperoleh informasi yang memadai tentang kegiatan perusahaan, niscaya mereka sulit mendukung kegiatan organisasi, yang pada akhirnya berdampakpada pencapaian target atau tujuan perusahaan
13. Promotion
Mempromosikan merek/ produk kepada public baik secara langsung, melalui kegiatan atupun media.
14. Research & Development
Bagi mereka yang menyukai riset, statistic peluang kerja di bagian research & development hampir selalu ada di perusahaan swasta maupun pemerintah
15. Account Executive ( AE)
Posisi awal seorang fresh graduate sarjana PR biasanya menjadi Account Executive. Baik di biro iklan, konsultan PR , majalah, TV swasta, radio swasta dan lainnya. Tugasnya adalah mencari dan melayani klien yaitu perusahaan pemasang iklan
16. Customer Relations
Selain penampilan menarik, kemampuan komunikasi dan CS oriented ( mampu melayani konsumen dengan baik dan ramah) adalah kemampuan non teknis disamping penguasaan computer. Dalam jenjang karir, CS dapat menjadi staf PR atau marketing, karena memiliki communication skill dan product knowledge.
17.  Management Trainee
Melalui program MT, karyawan yang lulus seleksi akan detraining selama 1 tahun untuk menjadi professional multi skilled dan multi – tasking, sebelum diposisikan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlian. MT yang diposisikan ke bagian PR harus memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik dibanding rekanny, selain pemahaman terhadap peningkatan citra perusahaan.