Senin, 26 Agustus 2013

Dunia Public Relations di Indonsia

 Public Relations

Public Relations (PR) merupakan sebuah profesi yang sedang sangat berkembang saat ini, terlebih lagi di Indonesia. Hal ini diperkuat lagi dengan terpilihnya Ibu Ega sebagai presiden IPRA (International Public Relations Assosiation) baru-baru ini.

Peranan PR semakin berkembang pesat, sekarang PR harus bisa membuka ruang dalam menjembatani investasi dan ruang pasar dalam penjualan produk.

Bidang komunikasi dan PR kini menjadi salah satu pendongkrak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi.Ini disebabkan sektor industri swasta akan saling bersaing menciptakan image positif untuk mendongkrak citra perusahaan.

Perkembangan ilmu dan profesi PR di sini semakin pesat. Ini ditandai dengan banyaknya lembaga pendidikan PR dan sejumlah organisasi PR seperti Perhumas (Asosiasi PR di Indonesia), APPRI (Asosiasi Perusahaan PR di Indonesia), Bakohumas, Forum Humas BUMN, Forum Humas Perban-kan dan sebagainya.

Dalam era globalisasi, PR akan sangat berperan. Perusahaan yang tak memanfaatkan bidang tersebut bakal tertinggal karena tak menguasai perolehan dan penyebaran informasi.

Fungsi komunikasi dan PR  akan sangat terasa manakala perusahaan berupaya mengembangkan usaha dan menghindari situasi yang kurang kondusif dengan lingkungan. Oleh karena itu, bidang komunikasi dan PR  perlu diberikan prioritas dalam perusahan.

Perusahaan yang berkeinginan menciptakan suasana nyaman di lingkungannya harus menerapkan prinsip keterbukaan. Di situlah, bidang komunikasi dan PR sangat berperan.

Berbagai dunia usaha sangat memerlukan dan bertukar informasi seluas-luasnya. Pada sisi lain, teknologi informasi semakin hari semakin pesat, apalagi teknologi internet semakin memasyarakat.

Tapi bukan berarti bidang tersebut menjadi mati dan tidak berkembang, justru sebaliknya. Melihat potensi jasa PR di masa depan, tak heran banyak usaha jasa konsultasi humas tumbuh dan berkembang di Indonesia.

Prospek bisnis ini sangat cerah karena sekarang Indonesia tengah memasuki era keterbukaan informasi.
Masyarakat Indonesia tidak peduli strata sosialnya sekarang dapat memperoleh informasi tanpa dihalangi lagi oleh berbagai faktor yang dulu menghalangi.

Mudahnya masyarakat mengakses dan mendapatkan informasi ini karena Indonesia sedang dalam masa transisi dari era otoriter ke era keterbukaan. contohnya stasiun Televisi. Kalau dulu masyarakat hanya bisa menonton satu stasiun televisi saja, sekarang sudah semakin banyak pilihan stasiun yang bisa ditonton.

Dari sisi pemerintah, masyarakat Indonesia dahulu cenderung menuruti apa kata pemerintah. Tapi sekarang mereka bisa mempertanyakan apa saja kebijakan pemerintah sehingga pemerintah harus lebih terbuka untuk menyampaikan kebijakannya kepada masyarakat.

Dalam era keterbukaan masyarakat bisa mempertanyakan kebijakan pemerintah dan pemerintah harus mengkomunikasikan kebijakannya kepada masyarakat.

Di sinilah Public Relations dibutuhkan untuk mengkomunikasikan kebijakan pemerintah ke masyarakat.
Hal ini berlaku untuk perusahaan milik pemerintah baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Apapun kebijakan BUMN dan BUMD harus dikomunikasikan secara baik kepada masyarakat agar masyarakat mengerti dan memahami kebijakan tersebut. Misalnya soal kenaikan tarif air minum, listrik dan telepon, kalau tidak dikomunikasikan dengan baik masyarakat akan dirugikan
Partai politik atau organisasi pemerintah juga saat ini butuh PRyang baik. Seorang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan memimpin negara ini nanti butuh PR yang handal untuk menyampaikan ke publik atau masyarakat tentang program mereka.

Adanya PR yang baik dan andal, akan lebih membantu kedua calon tersebut dalam mengkomunikasikan program-program mereka, bahkan ini bisa lebih dari sekadar kampanye.

Perusahaan sekarang tidak hanya sekadar beriklan saja tetapi lebih butuh PR. Sekarang iklan saja tidak cukup tetapi perusahaan swasta harus mengkomunikasikan produknya baik barang dan jasa kepada masyarakat melalui strategi PR yang jitu.

Dalam hal ini bukan hanya produknya saja yang dikomunikasikan kepada masyarakat tetapi alangkah baiknya kalau industrinya juga dikomunikasikan.

Periklanan dipandang sebagai pemaksaan, pengganggu yang tidak dikehendaki dan perlu dilawan. Semakin gigih kita beriklan, semakin gigih pula prospek melawan pesan periklanan kita.

Orang-orang periklanan biasa bicara tentang kesan dan dampak. Karena itu, mereka membuat iklan-iklan berwarna satu atau dua halaman penuh.

Tetapi justru hal  inilah yang mengatakan pada prospek: “jangan perhatikan aku, aku cuma iklan.”
Semakin keras periklanan berusaha memaksakan diri merasuki benak prospek, semakin kecil kemungkinan mengendorkan pertahanannya.

Jika dibandingkan dengan PR , kita tidak dapat memaksa media menayangkan pesan kita. Itu sepenuhnya ada di tangan mereka. Yang bisa kita lakukan hanya tersenyum dan memastikan agar bahan publisitas kita bisa bermanfaat sebesar mungkin.

Karena bidan PR di era komunikasi ini sangat dibutuhkan, maka jasa dari Konsultan PR sangat dibutuhkan. Apalagi buat perusahaan yang belum memiliki internal Public Relations. Konsultan Public Relations akan menjawab semua kebutuhan perusahaan dan pemerintah untuk berkomunikasi dengan masyarakat atau publiknya.

Kebutuhan akan komunikasi yang baik antara organisasi, pemerintah maupun korporat dengan masyarakat inilah yang menjadikan bisnis jasa konsultan PR dibutuhkan dan menjadikan bisnis ini memiliki prospek yang cerah.

Sumber: http://romysyaputra.wordpress.com/tag/meroketnya-dunia-public-relations-di-indonsia/