Benteng Marlborough
Benteng Marlborough
Benteng Marlborough terletak yang dikota Bengkulu berdekatan dengan pasar baru koto, selain sebagai bangunan bersejarah, Marlborough juga dijadikan objek wisata , karena memang lokasinya berdekatan dengan kawasan wisata pantai tapak paderi dan benteng Marlborough berada tidak jauh dari monumen Thomas Parr diujung jalan Ahmad yani.
Memasuki pintu gerbang utama bangunan bersejarah benteng Marlborough yang didirikan Inggris pada tahun 1714-1719 dapat kita jumpai tiga makam peninggalan Inggris. Setelah itu kita akan melewati jembatan menuju gerbang kedua, saat tiba di pintu gerbang kedua terlihat dua ruangan yang saling berhadapan disisi kiri adalah ruang senjata dan didepannya terdapat ruang jaga dan sel militer. Saat memasuki ruang jaga dan sel militer, kita dapat mengetahui fungsi ruangan tersebut dari penjelasan yang tertulis di dinding ruangan yang menyatakan bahwa dahulunya ruangan ini terdiri dari tiga ruangan digunakan sebagai ruang jaga utama, ruangan yang lebih besar sebagai tempat akomodasi komandan jaga serta anggota regu yang tidak bertugas keliling, dua ruangan yang lain untuk sel tahanan militer, pada waktu itu ketiga ruangan ini dilengkapi dengan pintu kayu yang kokoh.
Dibenteng ini juga terdapat 13 barak yang pada awalnya difungsikan sebagai tempat tinggal pegawai sipil EIC, pada tahun 1783 dijadikan sebagai barak prajurit dilengkapi pintu kecil yang tertutup rapat untuk keluar masuk benteng tanpa harus melewati pintu utama dan juga berfungsi sebagai pintu darurat kemudian diubah menjadi
ruang penyimpanan, satu ruang diantaranya merupakan ruang tahanan mantan Presiden pertama Indonesia Ir.Soekarno ketika Ia pertama kali tiba di Bengkulu dalam pembuangannya sebelum di-pindahkan kesebuah rumah di pusat kota Bengkulu.
Pada tahun 1719, benteng Marlborough merupakan pusat kedudukan tentara Inggris di Bengkulu. Benteng berbentuk segi empat menyerupai kura-kura dengan ukuran panjang 240M dan lebar 170M didirikan oleh the british east india company pada tahun 1713 dan selesai pada tahun 1719. Benteng Marlborough dibangun untuk menggantikan benteng didekatnya yang ada sebelumnya bernama Fork York namun benteng tersebut sekarang sudah tidak ada lagi bentuknya kecuali hanya sisa-sisa pondasinya saja yang masih ada.
Benteng Marlborough pernah diserang dan jatuh dua kali ketangan para penyerangnya, pertama pada tahun 1719 oleh para pemberontak lokal dan kedua pada tahun 1760 oleh armada angkatan laut Prancis yang kebetulan lewat perairan Bengkulu. Tahun 1825 benteng ini digunakan oleh Belanda hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942.
Pada masa kemerdekaan benteng ini sempat digunakan oleh pejuang Indonesia, sebelum diperbaiki dan dijadikan objek wisata sejarah pada tahun 1984 hingga sekarang, dan pada saat ini benteng Marlborough telah dijadikan museum yang terbuka untuk umum, meseum ini memiliki koleksi antara lain benda-benda ukiran tua dan salinan surat-surat dari masa pemerintahan Inggris, diarea benteng juga terdapat peninggalan senjata meriam sebanyak 14 meriam, empat berada di bagian atas benteng dan tujuh berada dihalaman tengah benteng, 3 meriam lainnya berada di dalam barak beserta sisa-sisa peluru meriam dan satu diantaranya mengarah kelaut yang dahulunya digunakan untuk menghalau serangan musuh dari arah laut dan ada juga sebuah terowongan yang dapat tembus langsung kelaut.
Sebagai objek wisata bersejarah, bangunan ini selalu ramai dengan pengunjung yang datang. Sebagian dari mereka ada yang datang hanya ingin menghabiskan waktu duduk-duduk diatas benteng menyaksikan panorama laut, namun tidak sedikit dari para pengunjung yang memang berkunjung untuk melihat bangunan bersejarah yang merupakan peninggalan Inggris di kota Bengkulu. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang
untuk menghabiskan waktu disore hari, karena benteng merupakan tempat yang nyaman untuk tempat rekreasi sambil mengenal sejarah bersama teman ataupun bersama keluarga. Objek wisata ini sebaiknya dapat lebih dikembangkan lagi agar nantinya bangunan benteng Marlborough ini akan dapat menjadi salah satu objek wisata yang bertaraf internasional, sehingga dapat mendatangkan bukan hanya wisatawan dari dalam negeri tapi juga wisatawan dari mancanegara ke bumi Raflessia ini.